Kamis, 25 Juni 2009

Egois

Egois, mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain, ingin menang sendiri adalah suatu sikap dan kebiasaan negatif yang tidak perlu dipelihara. Di dunia kita tidak sendiri banyak orang lain disekitar kita. Kita membutuhkan orang lain karena kita makhluk sosial yang selalu berhubungan, saling membutuhkan dan ketergantungan. Memang kita juga makhluk individu yang memerlukan privasi. Tetapi karena itu lalu kita menonjolkan keindividuan kita ?


Sering kita mengatakan "maaf saya sibuk atau saya lelah" ketika ada permintaan atau seseorang mengharapkan bantuan kita, padahal kita saat itu bisa berbuat untuk membantu . Nah, kadangkala kita kita tidak menyadari bahwa hal tersebut dapat berakibat kita kehilangan kawan atau orang lain yang mungkin suatu saat malah akan membantu kita. Kita harus menyadari bahwa kita juga memerlukan pertolongan orang lain, apapun bentuknya.
Bagaimana caranya untuk mengatasi sifat egois tersebut.
Caranya adalah dengan melakukan sesuatu yang kecil-kecil dulu untuk orang lain yang juga ada manfaatnya bagi diri sendiri. Kemudian lama kelamaan maka akan terasa sifat egois kita mulai berkurang.
Mari kita coba sama-sama. !


Sumber : majalah Al-Ishlah ed.05 thn 97

Selengkapnya...

Sabtu, 06 Juni 2009

Percaya diri

Setiap orang ingin bahagia dan yang terbaik dalam hidup. Percaya diri merupakan modal yang sebaiknya dimiliki. Banyak orang sukses walaupun potensi yang ada pada dirinya biasa saja, tetapi ia dapat mengoptimalkan kepercayaan dirinya.
Rasa percaya diri tidak lain adalah suatu keyakinan yang ada dalam diri yang meyakini tentang kemampuan atau potensi dirinya bisa dioptimalkan untuk mencapai sesuatu. Seberapa jauh kita mampu menumbuhkan rasa percaya diri itu tergantung dari beberapa hal sepertì :
1. Sikap optimis. Sikap ini mutlak dipunyai pada diri kita. Setiap apa yang kita lakukan tanamkan bahwa itu bisa dilaksanakan. Ketika pekerjaan itu memang dapat kita laksanakan secara langsung rasa percaya diri akan tumbuh.
2. Menjadikan kegagalan sebagai pemicu dan jalan untuk tindakan yang lebih baik lagi, atau dengan kata lain tidak ada kata menyerah. Artinya kondisikan diri kita dengan rencana dan harapan untuk mencapai kesuksesan. Dengan hal tersebut rasa percaya diri tak akan mati.
3. Ketika mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan maka tanamkanlah memang kita ahlinya dalam pekerjaan itu. Nah sudah tentu rasa percaya diri akan bergelora.

4. Orang lain mampu, kita juga mampu. Artinya setiap pekerjaan dikerjakan sesuai dengan kemampuannya. Jangan membandingkan tentang kelebihan orang lain. Apabila kita selalu melihat kelebihan orang lain maka percaya diri akan layu dan akhirnya mati. Masing-masing sama mempunyai kelebihan kenapa harus rendah diri. Pertahanan diri pada kondisi ini perlu, yakni yakin akan kemampuan sendiri.

5. Dalam berkomunikasi perlu juga rasa percaya diri. Tatapan mata yang wajar dan sopan sangatlah mendukung. Ketika berbicara maka akan terlihat seseorang itu percaya diri atau tidak. Tidak ada kontak mata, selalu menunduk biasanya seseorang itu kurang percaya diri.
6. Jujur dalam berbicara. Apa yang kita sampaikan dengan sesungguhnya adalah bentuk percaya diri, tanpa takut dikritik dan juga menhormati serta menghargai orang lain.
7. Selesaikan pekerjaan kita, jangan mencampuri pekerjaan orang lain. Orang lain akan menganggap kita kurang percaya diri ketika pekerjaan kita belum selesai juga ikut melakukan pekerjaan orang. "Kerjaannya saja belum bisa diselesaikan apalagi pekerjaan orang lain." Nah ini kalimat yang mungkin bisa melemahkan rasa percaya diri kita.

Semua hal tersebut di atas hanya beberapa tips menumbuhkan rasa percaya diri, mungkin masih banyak lagi yang dilihat dari berbagai sudut pandang.
Demikian .
Sumber : Majalah al islah edisi 05 thn II /VII -VIII /97
Selengkapnya...

Jumat, 05 Juni 2009

Seks

Berbicara seks tidak akan habis-habisnya. Banyak pendapat tentang seks berdasarkan sudut pandang masing-masing. Seks dilhat dari kebutuhan biologis maka seks harus disalurkan sesuai peradaban manusia melalui nikah. Dorongan seks dimiliki oleh makhlul lain juga seperti hewan, bedanya dengan hewan manusia lebih bermatabat dengan dituntun aturan agama. Seks memang dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup karena seks dapat diartikan hubungan intim untuk membentuk keturunan. Seks merupakan karunia Tuhan yang sakral, untuk itu jangan dibuat jadi tidak sakral lagi tanpa mematuhi aturan dalam ketentuan agama. Banyak akibat buruk yang diterima ketika seks sudah menjadi barang mainan. Lalu bagaimana sikap dan pola hidup dalam menjalankan seks ?

Perkawinan merupakan satu-satunya aturan agama yang mensahkan hubungan seks antara lawan jenis. Martabat akan terjaga dan nafsu hewani tidak terjadi.
Pendidikan agama dan pengertian tentang seks perlu diajarkan sedini mungkin. Bagaimana tuntutan agama, seks yang sehat akan menjadi benteng untuk tidak melakukan seks bebas.
Permasalahan sek tidak perlu menjadi berita yang terlalu komersial ketika terjadi kasus, barangkali ada juga segi negatifnya.
Pornografi yang sudah menjamur membuat manusia terlena dengan pemandangan yang tidak sepantasnya sehingga seks itu biasa saja terjadi tanpa kendali. Maka bimbingan dan kontrol keluarga menjadi upaya yang wajib dilakukan. Keluarga perlu menjelaskan tentang dampak dari penyimpangan seks, batas-batas pergaulan, serta cara bertata busana.

Untuk mengurangi dorongan seks pranikah Rasulullah SAW telah menganjurkan untuk sering berpuasa, olah raga dan menjaga pandangan dari hal-hal yang membuat nafsu seks terdorong.
Untuk menjaga penyimpangan seks dalam bergaul perlu memperhatikan norma yang benar, mempelajari pelajaran seks dari sumber yang benar, menghindari nonton filn dan membaca buku porno.
Jadi seks itu memang perlu tetapi haruslah dengan kaidah dalam agama dan norma masyarakat.
Selengkapnya...

Selasa, 02 Juni 2009

Perkawinan

Perkawinan merupakan sesuatu yang sakral yang mestinya dijalani makhluk hidup. Perkawinan adalah suatu proses pertalian ikatan lahir bathin antara laki-laki dan perempuan dengan melakukan pernikahan.
Seorang laki-laki dan wanita yang saling mencintai, sama-sama tertarik, mempunyai banyak kesamaan dalam minat, ideal, merasa cocok segera akan ingin umtuk membuat hubungan yang lebih mantap dan terjamin. Ada rasa ingin hidup bersama, berbagi pengalaman,. Bentuk hubungan ini akan bisa diwujudkan melalui perkawinan.

Selanjutnya ada keinginan untuk hidup bersama. Cinta adalah percampuran antara perasaan dan seksualitas, dan hubungan sek. Hal tersebut biasanya menjadi suatu hasrat dalam perkawinan. Di mana daya tarik yang kuat akan terjadi terutama untuk melakukan keintiman fisik yang dekat, dan perkawinan mensahkan secara agama dan sosial hubungan sek ini.

Wanita dan laki-laki mungkin kawin karena sejumlah alasan-alasan pribadi. Namun pada dasarnya ada tiga tujuan pokok dalam perkawinan :
1. Hubungan yang stabil, kental yang berdasarkan pada rasa saling sayang, cinta dan persahabatan.
2. Hak dan kebebasan untuk hubungan seksual.
3. Terbinanya satu rumah tangga dan keluarga.
Jadi dapat diambil kesimpulan cinta, persahabatan, keintiman seksual dan keturunan merupakan motivasi seseorang untuk melakukan perkawinan.

Sumber : materi kuliah perawatan pra perkawinan Akper Depkes Yogya tahun 1993
Dosen : dr.H.M.Aliwafa
Selengkapnya...