Jumat, 30 Januari 2009

Hujan

Nuuun...
Melayang jauh mata menatap awan, nuansa yang berkedip memujuk warna selayang.
Nuuun...
Garis-garis bergumpal merah berarak, duka diterpa masa menoreh surya.
Nuuun...
Kabut bersaput kelam menggelegar, kata bertitik menyambut upaya menyambung duka.
Nuuun...
Glaaar.

Hujan bermaknakan sesuatu yang datang dikarenakan suatu proses yang panjang bersiklus. Yang tak bisa ditahan (entah apa kata pawang hujan ya), namun hujan merupakan anugrah yang bisa dikelola bukan bisa menjadikan bencana.
Lalu kenapa karena hujan ada banjir ?
Bukan karena hujannya yang menyebabkan banjir tapi sipengelola yang tidak bisa lagi mengelola hujan. Jangan salahkan pawang hujan lho. Hutan udah gundul, tanah tak sanggup lagi menahan air. Nah inilah penyebabnya. Lalu alamkah yang salah? Alam tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi ngga salah dong. Siapa ?
Yang salah kita semua. Kenapa kita semua, tidak kamu atau aku atau siapa ? Kita semua bertanggung jawab karena kita telah menyanggupi ketika dijadikan khalifah di muka bumi ini.
Sekali lagi hujan adalah anugrah bukan bencana. Jangan mengomel karena hujan, jangan marah karena hujan. Rasakan hujan sebagai guyuran berkah.
Mari kita kelola hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar