Minggu, 29 Maret 2009

Patut dan adil

Ketika pergulan telah kita jalani ada suatu penyesuaian dan penyeimbangan yang mesti kita hadapi. Penyesuaian adalah berbentuk suatu kepatutan. Penyeimbangan berbentuk keadilan. Patut bisa juga diartikan sesuai, pas, pantas atau serasi. Patut berhubungan erat dengan kebiasaan yang terjadi dari pola pikir dan adanya hubungan antar manusia.segala sesuatu yang tidak menyalahi kebiasaan yang dianggap benar itu dikatakan patut. Kepatutan adalah merupakan kepantasan, kelayakan, kesesuain, kecocokan. Karena kita bermasyarakat maka segala yang kita lakukan hendaknya sesuai dengan batas-ba tas yang berlaku dimasyarakat.

Adil diartikan tidak berat sebelah, berpegang pada kebenaran. Adil adalah suatu bentuk peryataan kepantasan yang dilandasi norma hukum yang memungkinkan seseoran diperlakukan sesuai dengan keadaannya. Adil bukan sama rata sama rasa tetapi adil melihat dari bobot tanggungjawabnya. Artinya seseorang yang memiliki tanggung jawab besar pantas mendapat lebih dari seseorang yang mempunyai tanggung jawab kecii.
Keadilan merupakan suatu sifam, perbuatan perlakuan dan sebagainya.

Selengkapnya...

Sabtu, 28 Maret 2009

Peringatan

Banyak hal yang terjadi dan kita alami pada tiap hari merupakan suatu peringatan atau teguran. Peringatan bisa berupa kata-kata dari orang lain atau simbol-simbol yang mengharuskan kita untuk hati-hati atau waspada. Bisa juga berupa akibat dari sesuatu kata-kata atau tindakan kita sebelumnya. Lalu perlukah peringatan atau teguran dalam kehidupan kita.
Hidup manusia merupakan suatu proses untuk menuju kesempurnaan. Dalam perjalanannya banyak cara yang dilakukan. Ada yang sesuai jalurnya dan ada yang menyimpang dari jalurnya. Banyak kekeliruan yang mungkin kita lakukan. Untuk meluruskan kekeliruan itulah diperlukan peringatan atau teguran. Setelah mendapatkan teguran seharusnya kita menginsafinya dan berusaha untuk memperbaikinya. Jangam marah atau kesal, sesungguhnya dengan teguran tersebut ada kasih sayang di dalamnya. Seandainya kita terus dibiarkan salah bagaimana ? Bisa sengsara kita

Maka bersyukurlah dengan peringatan tersebut. Permasalahannya adalah kita tidak mengenali peringatan atau teguran tersebut. Kalau dari kata-kata atau simbol-simbol kita dapat belajar, tapi sekiranya peringatan tersebut dalam bentuk akibat dari perbuatan kita maka ini yang sering tidak kita sadari. Pada kehidupan ada tata krama, tata tertip, pedoman/petunjuk pelaksanaan, dan yang sejenisnya. Semua itu dapat dijadikan peringatan. Di dalam agama ada kitab yang digunakan itu merupakan peringatan. Kejadian yang kita alami juga merupakan peringatan. Adanya semua itu tidak lain untuk menuju kebaikan atau kesempurnaan. Solusinya adalah kita harus mempelajarinya sehingga kekeliruan yang kita lakukan dapat diminimalkan atau bahkan tidak ada (sekiranya bisa).

Seandainya ada peringatan atau teguran janganlah dijadikan suatu masalah. Merenunglah ada apa dari teguran tersebut. Sekali lagi bersyukurlah dan berterima kasihlah dengan adanya peringatan tersebut. Itu salah satu bentuk kasih sayangNya.
Selengkapnya...

Rabu, 25 Maret 2009

Jangan meminta

Kita manusia sukanya meminta, kalau tidak diberi bisa sebel dan macam-macam. Kadang ada juga caci maki yang keluar dari mulut kita , sepertinya tidak rela kalau tidak diberi dan maunya maksa. Coba kita tanya pada diri kita, kebanyakan kita pernah mengalami, paling tidak ada rasa sebel dan kesal. Iya khan. Memang seperti itulah kita.

Seandainya kita meminta ada rasa tulus dan tidak berharap mungkin tidak akan ada kesal. Tapi mana ada begitu, meminta biasanya berharap diberi dan rasanya tidak ada basa-basi. Sekiranya ada barangkali ada satu dalam seribu. Kita berdo'a, melamar pekerjaan dan yang sejenisnya. Ada harap diberi pada semua itu. Wajar dan manusiawi kalau ada rasa harap. Tapi apakah kita perlu kecewa, kesel jika do'a, lamaran kita tidak terkabul ? Tentu tidak perlu. Biasanya yang muncul adalah sebuah pertanyaan mengapa tidak terkabul. Nah inilah yang diperlukan jawabnya. Mungkin saja kita kurang adab dalam berdo'a, atau barangkali sudah dikabulkan dalam bentuk lain atau juga hanya ditangguhkan dulu.

Melamar pekerjaan. Mungkin saja kurang perlengkapan, keterampilan atau pengetahuan sehingga kita ditolak. Atau tidak ada lowongan sesuai keahlian kita dan banyak alasan lain lagi.
Sekarang yang diperlukan adalah koreksi diri, kalau kita memang pantas ditolak atau tidak dikabulkan ya itu wajar saja. Kekurangan yang ada haruslah diperbaiki. Tetapi sekiranya dihati kita masih ada rasa kesel, sebel dan kecewa maka solusinya janganlah meminta. Lebih baik kita memberi atau mengabulkan permintaan orang lain semampu kita. Begitu juga tuntutan dari Tuhan, apakah sudah kita kabulkan. Kalau sudah mari kita berdo'a dengan hati lapang dan tidak ada setitikpun memaksa untuk dikabulkan.
Selengkapnya...

Senin, 23 Maret 2009

KESABARAN

Sabar adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi kadang sulit diterapkan. Sabar dalam kamus bahasa Indonesia adalah lapang hati, tahan menderita sesuatu cobaan, mudah memaafkan, tidak lekas marah, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Sabar sepatutnya ada dalam diri manusia. Banyak kerusakan yang dikarenakan ketidaksabaran kita terhadap sesuatu. Di dalam agama Islam kita dituntut untuk bersabar dalam ketaatan dan bersabar dalam menjauhi kemungkaran. Kenapa mesti bersabar ?

Untuk berbuat taat dan menjauhi kemungkaran tidaklah mudah. Cobaan dan godaan selalu ada. Nah inilah titik pangkal kesabaran yang harus ada. Ketika kita berbuat taat banyak perintah dan larangan yang harus kita jalankan. Kalau kita tidak sabar menjalankannya maka kemungkinan perbuatan taat kita tidak akan sempurna atau tidak sama sekali atau cuma setengahnya. Begitu juga ketika menjauhi kemungkaran banyak godaan yang kelihatannya seperti hal-hal yang menyenangkan tetapi sesungguhnya tipu daya setan saja. Seandainya kita tidak sabar dan tergoda kesenangan sesaat tersebut maka murka Tuhan akan kita terima.

Sabar memang cukup dalam artinya dan bisa diterapkan pada semua segi kehidupan.
Dipandang dari kesehatan maka sabar sangat diperlukan. Ketika menerima pengobatan haruslah taat terhadap petunjuk dan harus juga sabar menjauhi pantangan, tujuannya tidak lain untuk membantu kesembuhan.
Untuk kehidupan berkeluarga sabar merupakan kunci keutuhan berkeluarga.
Selengkapnya...

Minggu, 22 Maret 2009

JUJUR

Jujur bisa juga diartikan amanat, dapat dipercaya. Jujur biasanya meletakkan sesuatu pada tempatnya, sesuai apa adanya tidak melebihkan dan mengurangi. Dalam sehari-hari jujur disebut juga terbuka. Sebaliknya orang tidak jujur disebut pembohong, khianat tidak dapat dipercaya. Jujur adalah sifat utama yang pelaksanaannya dituntut orang lain. Tidak melihat siapapun, apabila jujur maka dia dapat dipercaya. Namun dijaman sekarang ini sepertinya jujur merupakan barang langka.


Jujur adalah suatu perkataan atau perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur sejalur dengan kebenaran. Jujur merupakan pokok atau dasar dari sifat-sifat baik. Bila jujur ini tidak ada dalam diri seseorang maka sifat baik lainnya sulit untuk diwujudkak. Sebenarnya kejujuran itu untuk diri kita sendiri dan kalau berbohong akibatnya pada diri kita sendiri (membohongi diri sendiri).
Rasulullah menyimpulkan semua kebaikan dalam 6 hal (menurut Abu Laits Assamargandi), yaitu :

1. Berkata benar, baik benar dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
2. Menepati janji, baik vertikal maupun horizontal.
3. Menunaikan amanat baik dari Allah maupun sesama.
4. Memelihara kehormatan, baik dari subhat maupun haran juga dari yang terlihat maupun melihatnya.
5. Pejamkan mata dari hal yang subhat maupun haram.
6. Jagalah tanganmu dari hal-hal yang haram, baik soal harta maupun lainnya.
Lalu bagaimana caranya menegakkan sifat jujur pada diri kita sendiri ?
Jawabannya tidak lain adalah :
1. Membiasakan berkata benar apa adanya, sesuai perkataan dengan perbuatan.
2. Mengakui kesalahan jika salah dan dapat mengakui kebenaran orang lain.
3. Tidak berdusta karena tanda orang yang berdusta terlihat dari wajahnya yang hitam.
4. Jujur mengantar pada derajat terhormat, tidak akan ada kebingungan.
Jujur pada pribadi pada dasarnya mengakui kebenaran sang Pencipta tanpa ada dusta.
Sehubungan dengan pemilu nanti, apakah jujur kita semua, caleg yang terpilih apakah nantinya bisa jujur, amanah dan bukan hanya tinggal janji saja.
Selengkapnya...

Rabu, 18 Maret 2009

Bergaul

Di setiap bidang kehidupan ada yang namanya pergaulan dan kerjasama. Banyak pengetahuan yang dapat diambil dari pergaulan. Pengalaman-pengalaman dari orang lain kadang sangat berguna dan berarti jika kita bisa mengambil pelajaran. Pada dasarnya pengetahuan dan keterampilan kita adalah hasil dari pergaulan kita dengan orang lain. Sebab kepandaian tidaklah kita bawa dari masa kelahiran. Bicara saja kita diajari.
Pergaulan juga menumbuhkan kerjasama untuk memecahkan masalah. Banyak hal yang tidak bisa kita tanggulangi sendiri tanpa bantuan orang lain.


Manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan lemah dan terus berproses menjadi mampu dan lebih kuat karena pergaulan dan kerjasama dengan orang lain. Perasaan lebih dari orang lain hendaknya dihindarkan. Berlakulah jujur terhadap diri sendiri. Karena kita saling membutuhkan maka sesungguhnya kita sama saja dengan orang lain.
Kerjasama dalam Islam merupakan suatu kewajiban sosial dan agama. Sosial untuk keperluan hidup dan agama untuk menguatkan pondasi iman kita dan persaudaraan.
Sehari-hari, orang dapat bergaul dengan bebas namun harus masih dalam batas kesopanan dan tidak melanggar norma agama. Dalam agama Islam batas-batas sebagai berikut :
1. Firman Allah dalam Surat Al-Isra' ayat 32 yang artinya "Dan janganlah kamu sekalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk".
2. Tidak berdua-duaan karena orang ketiga adalah setan yang dapat mempengaruhi kepada hal negatif.

Pergaulan bebas yang tidak mengenal batas dilarang dalam agama Islam, bahkan dosa besar. Lalu bagaimana ciri-ciri pergaulan yang sopan itu.?
Pergaulan yang sopan itu ialah :
1. Tahu batas yang diperbolehkan dan yang dilarang.

2. Masing-masing pihak mengetahui batas.
3. Dapat menjaga diri dari kegelisahan orang tua.
4. Tidak berdua-duaan ditempat yang sunyi.
5. Dapat menjaga norma agama, sosial dan adat istiadat.
Pergaulan jangan hanya pingin gaul (gaul gitu lho...), tetapi punya kedali diri yakni norma agama. Karena kalau sudah rusak maka rendahlah martabatnya.
Pembinaan, kasih sayang dan saling menghormati dan saling berbuat baik adalah solusi yang dianjurkan dalam kehidupan berkeluarga.

Bahan bacaan.
Aqidah-Akhlak untuk Madrasah Aliyah kelas 1, CV.ARMICO, Bandung, 1987
Selengkapnya...

Senin, 16 Maret 2009

Kenangan

Hidup kita berjalan dan terus berjalan, seiring waktu juga berdetik, bergulir seperti bola dan mengalir seperti air.
Ada yang mesti tertinggal dan mesti kita tinggal. Kita tak bisa membawanya. Itulah kenangan, manis ataupun pahit (kalau bisa dirasa ). Tapi sesungguhnya kita perlu kenangan untuk memberikan hidup kita bisa lebih baik. Ya kenangan yang bisa memotivasi bukan kenangan yang membuat kemunduran diri kita. Memang tidak bagus juga terlalu banyak kenangan. Kata orang bisa membuat sakit jiwa apabila terlalu mengingatnya.


Manfaat dari kenangan tidak lain sebagai pelajaran untuk masa yg akan datang. Menjadi cermin bagi kehidupan. Semua orang pasti mempunyai kenangan tinggal bagaimana menyikapinya. Mau melupakan saja, atau menjadi pelajaran. Masalah manis atau pahit itu sesungguhnya variasi saja. Kalau kemanisan malah nanti bisa kencing manis (he..he bercanda), perlu juga dong yang pahit biar seimbang. Semua yang terjadi sudah memjadi ketentuanNya. Semua ada hikmahnya, begitu juga kenangan. Mengapa kita tidak peduli dengan kenangan.? Belajarlah dari kenangan. Bukan hanya dikenang-kenang.

Selengkapnya...

Sabtu, 14 Maret 2009

Penghargaan

Tanggal 13 Maret 2009 PT Adaro Indonesia mengadakan sebuah acara penganugrahan award kepada para pengabdi kemasyarakatan di intern program comunity development. Acara yang bertajuk penganugrahan CSR Award 2008 langsung dihadiri Presiden Direktur Bapak Boy Garibaldi Thohir yang sekaligus menyerahkan award tersebut. Adapun katagori yang mendapatkan award yaitu pengabdi kesehatan 2 orang, pengabdi pendidikan 1 orang dan pengabdi pengembangan usaha masyarakat 1 orang. Tujuan pemberian award tersebut untuk memotivasi kinerja semua komponen yang bekerja pada PT.Adaro Indonesia khususnya yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. Direncanakan pemberian award akan dilaksanakan 2 tahun sekali yang akan dikembangkan menjadi beberapa katagori lagi. Pemberian award ini merupakan suatu bentuk ucapan terima kasih atas pengabdian yang diberikan para pengabdi tersebut. Lalu apa makna dari penghargaan tersebut bagi penerimanya ?



Bagi penerima award tersebut mungkin wajar-wajar saja karena telah lama berkiprah dan sesuai dengan ketentuan penilaian yang diberikan.
Penghargaan yang didapat tidak lain adalah hasil dari upaya yang diberikan. Berharga atau tidak, bernilai atau tidak itu tergantung perasaan yang diraskan bagi sipenerima. Namun bagi sipemberi, award itu adalah sesuatu yang layak diberikan atas upaya dan kerjasama yang diberikan oleh orang lain demi perkembangan dari usaha sipemberi.

Ada kebanggaan dari kedua pihak dan ada rasa terima kasih dari kedua pihak. Saling menghargai adalah makna yang tergantung di dalamnya. Dengan award ini diharapkan akan muncul sikap memuliakan pekerjaan yang dilakukan dan keinginan untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.
Mudah-mudahan penghargaan yang diberikan memang benar-benar ada nilainya bagi semua pihak.

Selamat.
Selengkapnya...

Selasa, 10 Maret 2009

Berkeluarga

Kita menjalani kehidupan sejak di kandungan ibu kita, terus lahir ke alam dunia. Proses terus berlanjut sesuai dengan perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Dipenghujung dari kehidupan akan kita temui yang namanya kematian.
Pada masa-masa kehidupan makhluk hidup sudah pasti ada naluri untuk berkembang biak. Naluri ini adalah naluri alamiah yang dikaruniakan Tuhan. Secara sederhana dan legal dikatakan keinginan untuk berkeluarga.


Keluarga diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang diikat tali perkawinan dan hubungan darah (perdarahan). Terdiri dari ayah, ibu dan anak yang juga disebut keluarga inti.

Proses pembentukan keluarga makhluk hidup berbeda. Manusia yang berakal dan berbudaya menjalaninya melalui pernikahan, artinya apabila berkeluarga tanpa nikah berarti bukan manusia namanya. Pernikahan melalui berbagai proses. Pertama perkenalan, gunanya untuk memudahkan penyesuaian/kecocokan. Proses ini bukanlah pacaran, hanya saling kenal saja. Tidak ada kencan dan yang lain-lain yang dilarang pada bukan muhrim (dalam agama Islam). Selanjutnya apabila cocok maka tidak berselang lama dilakukan proses melamar. Di dalam agama Islam mahar yang diberikan dianjurkan tidak terlalu tinggi. Tujuannya agar mempelai pria tidak merasa tertekan.
Berikutnya pernikahan yang harus ada saksi dari kedua pihak yang diwakili satu orang.
Resmilah sudah menjadi suami isteri dan menjadi sebuah keluarga. Babak baru kehidupanpun telah menunggu. Akan ada manis pahit, naik turun, dan berbagai problematika kehidupan. Adanya semua itu tidak lain karena adanya suatu perbedaan dua makhluk yang berkumpul dalam satu wahana rumah tangga. Wajar saja kita semua akan mengalaminya dan mungkin sudah mengalaminya. Harus ada pengertian dan kesabaran. Saling menjalankan peran masing-masing. Hak dan kewajiban berjalan serasi. Sekiranya masih juga banyak masalah, maka perlu kesabaran, ketabahan dan ketawakalan menghadapinya. Memang harus begitu jika kita tidak ingin mengalami adanya kehancuran dalam berkeluarga.
Selengkapnya...

Jumat, 06 Maret 2009

Kisah perjalanan

Tulisan ini saya buat ketika saya dalam perjalanan menuju ibukota provinsi Kal.Sel. Perjalan yang mungkin memakan waktu 5 jam. Iya cukup lama. Jalan yang dilewati tidak begitu mulus, banyak lobang dan berkelok-kelok. Belum lagi ada kemacetan maka waktu akan bertambah. Macet karena banyak truk/angkutan batubara yang ikut makai jalan umum. Saat ini saya ikut taxi. Di taxi penuh dengan penumpang, memang begitu.
Perjalanan saya masih jauh. Banyak yang dilihat dan ditemui.
Bagaimana dengan perjalanan hidup kita ?


Perjalan hidup, pada hakikatnya sama saja. Penuh lobang, belokan, mendaki, menurun. Jarak tempuh yang jauh dan waktu yang lama. Kadangkala diusia muda telah mencapai tujuan dan ada yang sudah tua sekali baru mencapai tujuan hidup, begitu juga pemberhentian terakhir.
Dalam setiap perjalanan pasti banyak menemui cobaan dan rintangan. Hanya orang-orang yang tahan dan tabah sanggup melewatinya.
Ya.. perjalanan insan adalah sama seperti perjalan saat ini ketika saya ke Banjarmasin naik taxi penuh dengan gonjanan dan belokan. Mudah-mudahan sampai ketujuan. Amin

Selengkapnya...

Harga diri

Harga diri adalah mutu kepribadian yang dimiliki seseorang. Bisa dinilai dengan uang apabila seseorang mau menjual harga dirinya. Harga diri bisa naik dan bisa turun tergantung perilaku dan sikap yang kita miliki. Bahkan yang lebih parah lagi harga diri bisa hilang sama sekali karena perbuatan maksiat. Oleh sebab itu harga diri perlu dijaga sebaik-baiknya dengan melakukan pekerjaan terpuji.


Rajin beribadah dan bekerja merupakan suatu upaya yang dianjurkan dalam agama untuk meningkatkan penghargaan dan harga diri.

Selengkapnya...

Narik korban banyak

Malam Senin nonton ngelaba
Bikin hati jadi ceria
Jangan kamu dekati narkoba
Kalau tak ingin mati sia-sia

Bekantan makan buah mangga
Rusa makan daun pepaya
Kalau kamu dekati narkoba
Tuhan murka, diri sengsara

By. Lina Selvia, Alabio


Narkoba diartikan sebagai kumpulan dari zat-zat dan obat-obatan terlarang. Narkoba juga disebut "narik korban banyak" (menurut Anggi Lestari, Amuntai)

Mungkin benar juga dikatakan begitu, kita tahu tidak sedikit korban yang berjatuhan, yang meninggal, dirawat dan direhabilitasi. Tidak saja pemakai yang jadi korban tetapi orang lain juga kena imbasnya. Orang tua jadi malu, sedih. Masyarakat merasa terganggu. Korban tidak mengenal usia, jenis kelamin, golongan dan pekerjaan. Wajar kalau dikatakan narik korban banyak.
Mati sia-sia. Memang matinya korban narkoba adalah sia-sia, tidak bermanfaat didunia dan di akherat sengsara. Mau ?
Tentu saja kita semua tidak mau. Artinya janganlah mendeki narkoba apalagi mencobanya.
Sia-sia di dunia, artinya apa yang dikerjakan/jadi pecandu narkoba tidak ada manfaatnya bagi kesehatan bahkan akan merusak daya tahan tubuh. Banyak penyakit yang akan terjadi karena narkoba. Selain itu di masyarakat akan dicemooh karena bisa mengganggu ketentraman. Diakherat sengsara karena narkoba adalah barang atau zat yang diharamkan yang disamakan dengan khamar yang memabukkan. Sudah tentu apabila memakai/menggunakannya mendapat murka Tuhan (dalam agama Islam).
Selengkapnya...

Mata

Mata merupakan ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Mata haruslah dijaga dengan sebaik-baiknya. Dengan mata kita bisa membedakan terang dan gelap. Kita seharusnya bersyukur menerima karuniaNya ini.


Untuk itu mata perlu dijaga dari dua hal, yaitu :
1. Trauma zahir, artinya mata kita mengalami gangguan sehingga benar-benar tidak bisa melihat.
2. Trauma bathin, artinya mata kita masih bisa melihat tetapi apa yang dilihat tidak menenangkan bathin kita (membutakan mata hati).

Lalu, bagaimana mata kita bisa terjaga dari 2 hal tersebut ?
Ada 2 cara, yakni :
!. Secara fisik memelihara mata sesuai anjuran kesehatan.
2. Secara bathin memelihara mata dari pandangan yang membutakan mata hati seperti memandang hal-hal yang menimbulkan murka Tuhan.
Pemeliharaan ini merupakan salah satu bentuk syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang memberi nikmat mata tersebut.

Selengkapnya...

Selasa, 03 Maret 2009

Soal kasih

Soal kasih

Kasih itu senyum
Kasih itu bicara
Kasih itu bahagia

Pesan mama,
"Anakku, kasih itu bertatìh-tatih. Mulai dari merangkak terus berjalan kemudian berlari, kasih itu adalah hidup"


Kasih adalah suatu bentuk penghargaan/pemberian yang diberikan oleh sang pemberi.
Kasih dalam bahasa Arab disebut Rahman.
Kehidupan makhluk hidup karena kasihNya. Tidak ada perbedaan, yang namanya makhluk hidup itu adalah semua pasti hidup, berkembang, makan, minum dan lain-lain.

Kenapa kita tak bisa senyum, tidak bahagia ?
Sesungguhnya itu mungkin kita kurang berterima kasih pada sang pemberi kasih.
Lalu, perlu kita sadari bahwa orang tua sangat berperan penting dalam memberikan andil dalam perkembangan hidup kita.
Untuk soal kasih maka kita sepantasnya harus berterima kasih kepada sang pemberi kasih, yakni
Arrahman
dan kedua orang tua kita.
Selengkapnya...

Kehadiran

Yang memberi kata
Ampas semua arti
Tanjakkan kehadiran hamba
Imbas hingga berada

Oleh yang memberi kata
Cerca semua nista
Timba air mata dusta
Ambil sisa-sisa bermakna
Variasikan ujar berita
Hingga
Ingatkan hamba tercipta akan adaNya.
15121986


Kehadiran kita kedunia ini adalah bentuk pernyataan bahwa ada yang menghadirkan kita.
Siapa ?

Siapa lagi kalau sang pencipta kita.
Ada proses dan perjanjian ketika penciptaan. Apabila ada penolakan tidak akan ada penciptaan dan kehadiran.
Kita diciptakan sebagai hamba yang semulanya suci tak bernoda, namun dunialah yang nantinya membuat hamba bernoda. Kita semula mengakui "La illahhaillallah" ,dunialah yang membuat hamba bisa berdusta.
Semua ketentuan sudah tertulis dalam buku sang pencipta.
Lalu, untuk tidak ada noda dan dusta maka sudah sewajarnya sang hamba taat pada sang pencipta.

Selengkapnya...

Senin, 02 Maret 2009

Kewajiban Pada Diri Sendiri

Kewajiban pada diri sendiri adalah kewajiban manusia yang pertama. Dikatakan begitu karena kepentingan dari pribadi merupakan awal dari kepentingannya sebagai anggota masyarakat.
Secara sadar bahwa kewajiban terhadap diri sendiri pasti kita rasakan semua.
Ada 2 kewajiban yang harus dilaksanakan kepada diri sendiri, yaitu :
1. Menjaga kesehatan jasmani.
2. Menjaga kesehatan rohani.

Dari keduanya bagi seorang yang beragama maka menjaga kesehatan jasmani dan rohani ditujukan agar ia dapat hidup sebagai manusia yang berakhlak di dunia dan selamat di akhirat kelak. Tidak memjerumuskan dirinya pada jurang kehinaan. Sebagai contoh dalam memilih makanan maka ia akan memilih makanan yang menyehatkan tubuhnya tapi tidak merugikan akhiratnya. Makanan itu baik dan menyehatkan tapi tidak halal.(sifatnya atau cara mendapatkannya). Menjauhi makanan dan minuman yang merusak badan. Contoh lain seperti tidur. Tidur menjadi kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri apabila badan kita membutuhkannya.
Masih banyak contoh yang dapat kita rasakan sendiri di dalam kehidupan pribadi kita. Dari kesemuanya itu dapat kita ambil suatu ibrah bahwa kita tidak bisa mengabaikan kewajiban untuk berbuat baik kepada diri kita sendiri jika kita ingin selamat di dunia dan sejahtera di akhirat.

Bahan bacaan

Aqidah Akhlaq untuk Madrasah Aliyah kelas 1, CV.ARMICO, 1987, Bandung
Selengkapnya...

Akhlak

"Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang muli." (Sabda Rasulullah saw)

"Bangsa-bangsa itu hanya tegak dan jaya selama ada akhlaknya. Dan kalau mereka kehilangan akhlak, merekapun punahlah." (Ibnu Rusyd)

Akhlak adalah upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya, dan akhlak pulalah yang membedakan manusia dengan binatang.
Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa akhlak tidak bisa mempertahankan manusia dari kepunahan. Semakin tinggi ilmu pengetahuan semakin tinggi juga peralatan dan teknik membinasakan manusia. Ada juga orang yang melakukan kejahatan dari golongan kaum terpelajar dan berpangkat tinggi selain dari orang yang memang bodoh. Kejahatan yang dilakukan yaitu kejahatan ekonomi (korupsi dan penipuan lainnya). Tidak sedikit juga kita melihat orang terpelajar yang kaya dan orang berilmu yang mampu, tetapi tidak mau memperhatikan dan tidak sanggup menolong kemiskinan. Sebaliknya tidak sedikit orang yang tidak berilmu dengan ketulusan dan akhlak mulia memberikan bantuan semampunya.
Kadang-kadang semakin pandai maka semakin pandai mencari alasan untuk berkilah atau membenarkan yang salah dan jahat. Misalnya perjudian dilegalkan guna mencari dana pembangunan, senjata nuklir dikembangkan guna menjaga perdamaian (padahal kalau digunakan sekali saja akan memunahkan peradaban).
Jadi akhlak adalah penyelamat manusia, baik di dunia maupun di akherat nanti.
Pertanyannya, mau selamat apa tidak.
Silahkan kita jawab masing-masing.

Sumber :
Aqidah Akhlaq untuk Madrasah Aliyah Kelas 1, CV.ARMICO, 1987, Bandung
Selengkapnya...

Tidur Panjang

Terlentang...
Terbujur...
Terbaring...

Kini tergolek
beku, kaku dan dingin

Terlentang dirimu di dalam kehidupanmu
Terbujur dirimu di alam duniamu
Terbaring dirimu kala kau tertidur.
Tertidur dirimu di dalam kekakuan dingin jasadmu
Tergolek dirimu di dalam tidur panjangmu

20 Juni 1984

Tidur panjang merupakan suatu keadaan seseorang atau makhluk bernyawa ketika pada saat itu rohnya keluar pada badan kasarnya dengan waktu lama. Tidur panjang bisa diartikan koma apabila masih bernapas tapi tidak sadar-sadar. Dan dikatakan mati atau meninggal jika tidak bernapas lagi.
Kata-kata dari bait puisi di atas bermaksud mengingatkan kita bahwa suatu saat akan mengalami tidur panjang yang akan dibangunkan pada suatu masa tertentu dan alam tertentu juga. Kematian, ya kematian kalau mau dikatakan begitu.
Terlentang, terbujur, terbaring, beku, kaku dan dingin. Itulah suasana kematian.
Kita semua tidak tahu kapan giliran kita akan datang. Yang menjadi bahan renungan sanggupkah kita menyambutnya.
Renungkanlah...
Kalau kita suatu saat akan mati mengapa kita masih tegar dengan keangkuhan, kesombongan, kecungkakkan.
Bertobatlah.
Selengkapnya...