Terlentang...
Terbujur...
Terbaring...
Kini tergolek
beku, kaku dan dingin
Terlentang dirimu di dalam kehidupanmu
Terbujur dirimu di alam duniamu
Terbaring dirimu kala kau tertidur.
Tertidur dirimu di dalam kekakuan dingin jasadmu
Tergolek dirimu di dalam tidur panjangmu
20 Juni 1984
Tidur panjang merupakan suatu keadaan seseorang atau makhluk bernyawa ketika pada saat itu rohnya keluar pada badan kasarnya dengan waktu lama. Tidur panjang bisa diartikan koma apabila masih bernapas tapi tidak sadar-sadar. Dan dikatakan mati atau meninggal jika tidak bernapas lagi.
Kata-kata dari bait puisi di atas bermaksud mengingatkan kita bahwa suatu saat akan mengalami tidur panjang yang akan dibangunkan pada suatu masa tertentu dan alam tertentu juga. Kematian, ya kematian kalau mau dikatakan begitu.
Terlentang, terbujur, terbaring, beku, kaku dan dingin. Itulah suasana kematian.
Kita semua tidak tahu kapan giliran kita akan datang. Yang menjadi bahan renungan sanggupkah kita menyambutnya.
Renungkanlah...
Kalau kita suatu saat akan mati mengapa kita masih tegar dengan keangkuhan, kesombongan, kecungkakkan.
Bertobatlah.
Senin, 02 Maret 2009
Tidur Panjang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar