Kamis, 02 Juli 2009

Kehadiran

Kita berada di dunia, dimana saja merupakan suatu bentuk kehadiran. Ada dimensi tempat dan waktu. Kehadiran baik secara fisik dan rohani. Lalu apa makna kehadiran yang sesungguhnya?

Sejauh ini kehadiran dianggap ada, berada, dan mungkin banyak arti lain. Tetapi seungguhnya kehadiran bukan hanya sebagai ada dan berada saja namun haruslah diisi dengan sesuatu yang berati tidak sia-sia. Kita terlahir ke dunia untuk mengisi kehadiran kita dengan takdir yang telah ditentukan olehNya. Mengisi dengan usaha dan upaya yang digariskan dan diajarkan dalam agama kita. Kebaikan dan keburukan dari kehadiran kita tergantung dari apa yang kita upayakan.
Kehadiran kita juga dibarengi dengan kehadiran jaman era globalisasi yang ditandai dengan berbagai kemajuan dan kecanggihan tehnologi, paling tidak akan mengundang permasalahan baru yang perlu dikaji ulang serta kita renungkan. Tantangan dan cobaan juga bersama adanya kita. Kalau kita telaah lebih dalam maka kita yang berada pada jaman sekarang ini sudah sangat mendesak untuk segera meningkatkan keimanan dan pengetahuan kita. Karena hanya dengan iman dan ilmu kita akan mampu mengatasi hal yang timbul dihadapan kita, dengan iman dan ilmu juga kita mengisi kehadiran kita.
Untuk mengisi kehadiran, keberadaan kita, maka kita harus mampu menyatukan antara iman dan ilmu dalam setiap gerak dan langkah kita. Semua kebaikan dan keburukan ketika kita berada di dunia ini timbul karena keimanan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang kita miliki. Kebaikan akan muncul ketika keimanan kita dalam beragama baik dan melaksanakan ajaran agama serta tidak adanya penyalahgunaan ilmu pengetahuan yang kita miliki, keburukan akan muncul jika kita melakukan hal yang sebaliknya.
Memang banyak sekali rintangan dan halangan untuk mengisi kehadiran kita ke dunia ini, untuk itu maka jalan terbaik adalah dengan memadukan keimanan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Kehadiran kita bukan hanya sebagai kehadiran, tetapi kehadiran merupakan tanggung jawab kita sebagai pemegang khalifah di muka bumi. Jadi hadir adalah merawat dan menjaga serta melestarikan apa ynag telah diamanatkanNya.
Kehadiran kita juga merupakan rahasiaNya, artinya kita sebenarnya sudah ditakdirkan untuk hadir dan harus diberi cobaaan sehingga kehadiran itu memang bermakna hadir disisiNya.
Demikian dalamnya kehadiran, hanya bentuk syukurlah yang akan membawa kita kesisiNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar