Jumat, 04 Februari 2011

Seniman di Kebun Binatang

Suatu hari seorang seniman jalanan mengunjungi kebun binatang dan berusaha mendapatkan uang dengan berperan sebagai pemain sandiwara jalanan. Pada saat banyak orang telah berkerumun untuk menyaksikan attraksinya tiba-tiba seorang petugas kebun binatang menangkapnya dan membawanya ke dalam kantor. Petugas kebun binatang menjelaskan kepadanya bahwa binatang yang melakukan atraksi paling populer di kebun binatang adalah seekor gorilla. Tapi ia meninggal tiba-tiba dan para petugas sangat khawatir pengunjung kebun binatang akan berkurang dengan drastis. Ia menawarkan suatu pekerjaan buat seniman jalanan itu untuk berdandan seperti gorila sampai mereka mendapatkan pengganti gorila yang telah mati tersebut. Dan seniman itupun menerima tawaran itu.
Pagi berikutnya seniman itu mengenakan pakaian gorila dan masuk ke dalam sangkar sebelum para pengunjung datang. Ia merasa ini adalah pekerjaan yang sangat baik dan mudah. Ia dapat tidur kapan saja ia ingin, bermain dan memperolokkan orang-orang dan ternyata ia berhasil menarik perhatian banyak pengunjung. Namunpada akhirnya kerumunan orang-orang mulai bosan akan attraksinya yang hanya itu-itu saja Cuma berayun-ayun dari roda ke roda lain. Dan sebenarnya iapun juga lelah. Ia mulai memperhatikan orang-orang sekarang lebih memperhatikan di sangkar tepat di sebelahnya. Tidak ingin kehilangan perhatian pengunjung, ia memanjat ke atas sangkarnya keluar dan berpindah ke atas sangkar singa. Tentu saja, ini membuat singa sangat marah, tetapi pengunjung sangat menyenangi pertunjukan seperti ini.
Pada sore harinya petugas kebun kebun binatang datang megatakan sangat senang dan puas atas pertunjukan si seniman itu. Kejadian ini terus berlangsung selama bebera waktu, si seniman it terus mengejek singa. Para pengunjung semakin hari semakin banyak. Dan gajinya pun ikut bertambahLalu hari yang mengerikan itupun dating jua. Ketika ia asyik bergelantungan di atas singa yang sedang marah ia tidak hati-hati dan terjatuh masuk ke dalan sangkar singa. Diapun sangat ketakutan.
Singa mendekatinya dan bersiap untuk menerkam. Seniman itu sangat ketakutan. hingga ia mulai berlari memutari sangkar berkali-kali dengan singa yang sudah sangat dekat dengannya. Akhirnya, ia mulai menjerit dan berteriak, "Tolong, Tolong saya!", tetapi singa itu sangat cepat menerkamnya. Seniman itu tak sempat berbuat sesuatu kecuali hanya bersandaran di tepi sangkar dan memandangi singa yang sedang marah dan singa itu berkata, "Tutup mulutmu, bodoh! Apakah kamu ingin kita berdua dipecat??"


MAHDARIANATA
EMAIL: HAFRILIANDO@YAHOO.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar