Rabu, 20 Mei 2009

Kepekaan

Ketika waktu mulai bergulir dan kehidupan juga menapak, banyak cerita yang menemani.
Perasaan juga terlibat dalam suasana hati. Kenapa mesti terlibat ?
Manis, pahit dan segalanya akan berasa jika ada perasaan hati. Tinggal kepekaan saja yang bisa membedakannya


Kepekaan berasal dari kata peka yaeg diartikan mudah terangsang, mudah merasa, mudah tersinggung, mudah terbakar, mudah bergerak, mudah bereaksi dsb

Sedangkan kepekaan itu menunjukkan suatu sifat yang mencakup peka tersebut. Ada nilai positip dan negatif pada sifat peka ini. Kadangkala lingkungan dan orang lain yang bisa mengatakan peka atau tidak. Dia kurang peka atau dia terlalu peka. Ok. , mari kita terjemahkan satu dari pengertian peka tersebut.
Mudah terangsang, dapat diartikan mudah untuk dibangkitkan perasaan, syaraf atau nafsu.
Dalam kehidupan kita perlu sifat ini. Ketika kita melakukan hubungan suami isteri, tentunya. Namun untuk hal=hal yang akan merugikan tentu tidak perlu, misalnya terangsang bukan dengan suami atau isterinya. Nach sifat mudah terangsang perlu pengendalian.
Mudah merasa, yaitu mudah untuk
membayangkannya dalam lintasan pikiran apa yang dirasa. Banyak rasa yang dapat diterjemahkan dari merasa ini. Dari pengecapan lidah, sentuhan pada kulit. Manis, pahit, asin, panas dan juga sakit perlu kita ketahui. Untuk itu arti peka dengan mudah merasa ini diperlukan. Mudah merasa bisa juga dimaknai tanggap. Tanggap terhadap lingkungan dan keadaan itu juga sangat bermanfaat. Barangkali kepekaan dalam kehidupan adalah dalam makna ketanggapan kita terhadap lingkungan, situasi dan kondisi. Bukan dalam arti mudah terangsang, mudah tersinggung ataupun yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar