Jumat, 03 April 2009

Benci

Permasalahan hidup yang bertumpuk. Kehidupan bermasyarakat dengan bermacam persoalan. Semua pasti terjalani, untuk hidup lebih berarti perlu orang lain yang menemani. Semakin banyak maka semakin berarti. Orang lain disekitar kita juga membutuhkan kita agar hidup mereka juga berarti. Nah dalam saling berinteraksi inilah banyak hal yang ditemui, disukai atau tidak disukai dan bahkan sangat tidak disukai. Kesemua ini menurut sudut pandang masing-masing. Tindakan, perilaku, sikap dan sesuatu biasanya ada yang tidak kita sukai dan ada yang lebih tidak disukai lagi. Muncullah istilah benci (bukan benar-benar cinta).

Dalam kamus bahasa Indonesia benci diartikan sangat tidak suka. Membenci adalah sangat tidak menyukai sesuatu atau seseorang. Benci terjadi apabila ada sikap atau tindakan yang sangat tidak kita sukai yang biasanya melukai atau menyakiti perasaan. Begitu juga sesuatu yang tidak pantas lalu kita membencinya.

Yang repot kalau benci jadi kepikiran. Nach kalau pingin tidak jadi kepikiran maka perlu jurus-jurus penanggulangan. Ok !
Pertama jadilah seorang pemaaf. Artinya apa-apa yang menyakitkan perasaan dari tindakan atau sikaf orang lain maka cepat- cepatlah kita maafkan.
Kedua, kembalikan apa yang terjadi adalah kehendakNya. Artinya kita tidak bisa berbuat apa-apa baik mencegah atau menolak apa yang telah terjadi.
Ketiga, tanyakan diri kita maukah kita dibenci orang lain apalagi dibenci Tuhan. Tentu tidak mau. Artinya apabila kita membenci makhluk ciptaanNya cecara tidak langsung membenci diri sendiri dan pada akhirnya akan membenci Tuhan.
Benci sesungguhnya merugikan diri sendiri. Yang baik adalah kasih sayang. Ok!

1 komentar: